Salam rindu untukmu,
Jikalau bukan karena dinginnya samudra, niscaya aku telah terbakar
oleh api rinduku padamu. Dan kalau bukan karena kesabaranku, niscaya aku
telah terbang membawa cintaku kepadamu. Jernihnya langit, tak sejernih
cintaku. Sejuknya musim semi, tak sesejuk bisikan kata kata indahmu.
Semuanya tampak nyata dan tak mudah untuk dilupakan.
Kekasihku, andai kau bersamaku, menyaksikan alam dengan segenap
pesonanya. Menatap lautan bergemuruh bak halilintar, melihat ombak
saling beradu terjang. Jernihnya laut, dan jernihnya langit laksana
jernihnya hati kita berdua. Andai kau disini, mendengarkan kicauan
burung-burung dan lambaian pepohonan.
Sungguh, itu semua adalah pemandangan yang memesona manusia. Tapi tak
demikian dengan hatiku, karena ia tahu apa yang dirahasiakan siang dan
malam.
Terimalah kecupan manis dariku dan segenap rasa rinduku.
syair dari seorang penyair timur tengah masa lalu..
Friday, April 18, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Comments:
Post a Comment