Wednesday, January 28, 2015

Catatan 48 tahun bung Taufiq.

Hei, tuan!
Andai hidupmu di zaman ini,
menangiskah engkau?
lantas frustasi,
dan lekas bunuh diri?

Hei, tuan!
Zamanmu ideologi alasan berperang,
Zamanku kambing merah seratus ribuan untuk rebutan.

Pemerintah?
Tak takut pemerintah.
Ada cukong disini.

Bandit,
badut,
berduit.

Kurang tenaga,
tak ada jasa,
mati tanpa harga.

Miris,
teriris,
menangis, kencing, menangis.

Meledak kepala anjing,
cukong tak geming.
Tersentil buntut tikus,
babi membuta minta berangus.

Lempar batu,
granat menantang.

Hei, tuan!
Kirim aku tinta emas!

Apa ini, itu jatuh.
walah
bingung
kuyup

Noda.
Jas noda darah.
Terguling, bung... Terguling
Bongsor tak berisi,
kosong tembus kena biji.

Kentut.
Bau cukong mirip kentut.
bukan.
cukong bukan kentut.
cukong babi.

Latar,
menguap,
berpaling menatap,
nanar.

Melihat adik,
berlaku lonte.

Tujuh tahun,
punya anak.

Empat belas tahun,
lancar menjanda.

Keriting bulu,
bulu apa?
Bulu rekening.
Rekening gendut.
Si  gendut bau.

bau.
bau.
bau.

Sedih,
mendengar perintah,
pemerintah,
memerintah,
terhisap lintah,
menjadi nanah,

EH, SI GENDUT KENA TANGKAP!

#RuangKosong

0 Comments:

Post a Comment