Wednesday, April 30, 2014

Wednesday, April 23, 2014

Cold Fire! Wear your Eyepatch!

Long ago,
a man called Abe
spelled a curse into a little boy, which is the son of a king.
That boy died immediately

Then, the king was very mad at him.
He commanded his soldier to kill Abe.

But, on their way to Abe's house,
they died, with full body covered by strange condition.

"It's a dark spell!" someone said.
and then, when the king knew their condition, he died too.
maybe his death was caused by a heart attack,
or maybe a spell too.
I don't know.
That's not my business. 

Then, everyone was stopping talking about Abe.
Even for talking about his name.
They're too scared, -and anxious with their own life-

Who's Abe really? Nobody knows.
Rumours said that Abe was getting contract with devils.
Hmm, That explained to us why Abe always wearing an Eyepatch over his left eye.
Rumours said too, that his left eye was shining a strange purple with a devil star instead.
It's the contract sign.

That explained, why Abe was so mysterious.
A man who ride the wind,
darker than the shadow,
as mysterious as the full moon of the night.
Does Abe a witch? No.

Before he changed, 
Abe is a nice man. Really.
Abe always did kind things to every people, especially the poor ones.

Wait,  i shouldn't tell you such unimportant things like this.

The magnificent Abe.
umm, -maybe no.
He just had the whole magic in his live.
Even through his breath,
or even in the top of his fingers.

Some people said, that he could make the fire became cold.
Or making a dead man live again like nothing's ever happened to that dead man.
Walking through fire, or just walking on the water.

Maybe you think that i'm lying,
or just imagining what i shouldn't imagine.
It's  up to you.

But the truth, 
Abe was not died over centuries ago.
I met him yesterday.
Talking a few things about the world nowadays,
and finally,
he opened his eye patch.
he showed me his left eye.
Then, he disappeared in front of my eyes.
Strange?
No.
That's just Abe.

Abe, the legendary witch of Vollanie.
Gamal Kevin.

Sunday, April 20, 2014

You Are The Apple of My Eye,



Lyrics Translation :
Back to the starting point
In my memory, I see your young face
We have finally reached this day
The old photographs under the table
Linking to countless memories
Today, a boy will keep his last date with the girl

Back to the starting point
Standing in front of the mirror dumbly
Clumsily tieing a knot on a red tie
Combed hair to appear as an adult
Wearing a handsome suit
When I see you in a while, it’ll be better looking than you expected


Wish that (we) could go back to those years
When we were sitting in the classroom, in front back position
(Doing something to get) purposely scolded from you gently
Pairing arrangement written on the blackboard
Are you willing to let go/ separate it?
Whoever sits with whoever, he will love her


Those missed years of heavy rain
Those missed years of romance
I really want to hug you
Embrace the wasted /missed courage
Wanted to conquer the world before
But looking back in the end, I realized
Every little thing in this world is all you

Those missed out days of heavy rain
Those missed out years of romance
I really want to tell you
Tell you that I never forgot
That night, when the sky was full of stars
In parallel time and space, we made a promise
If we meet again, I’ll hug you tightly
Hug you tightly.

Those Bygone Years - Hu Xia
Ost. of 'You Are the Apple of My Eye' Taiwan Film.
Recommended! 

Saturday, April 19, 2014

lalat diatas layar..

berlari dengan hina,
lalat pemerintahan yang beraksi terang diatas layar.
menginjak yang bawah,
menyikut yang disampingnya,
dan menjilat atasannya..

dimanakah kehormatan seorang abdi negara?

berjalan dengan terkutuk,
seorang penyembah materi,
menghisap alam,
meninggalkan rusak,
mencumbu kepalsuan..

dimanakah letak nurani mereka itu?

disaat yang lain,
merangkak tertusuk,
seorang pejuang hak manusia,
terjatuh, lalu bangun tanpa dibantu,
terluka, lantas bangkit mengobati sendiri,

mengapa kalian selalu menutup mata akan hal seperti ini?
masihkah kalian pantas disebut manusia?
kalian, selalu saja mengeluh tidak puas akan hidup ini..
jadi, kalian bisa apa?
tak bisakah kalian diam dan berusaha?

rainy day on a silent noon..

Friday, April 18, 2014

salam rindu untukmu,

Salam rindu untukmu,
Jikalau bukan karena dinginnya samudra, niscaya aku telah terbakar oleh api rinduku padamu. Dan kalau bukan karena kesabaranku, niscaya aku telah terbang membawa cintaku kepadamu. Jernihnya langit, tak sejernih cintaku. Sejuknya musim semi, tak sesejuk bisikan kata kata indahmu. Semuanya tampak nyata dan tak mudah untuk dilupakan.

Kekasihku, andai kau bersamaku, menyaksikan alam dengan segenap pesonanya. Menatap lautan bergemuruh bak halilintar, melihat ombak saling beradu terjang. Jernihnya laut, dan jernihnya langit laksana jernihnya hati kita berdua. Andai kau disini, mendengarkan kicauan burung-burung dan lambaian pepohonan.

Sungguh, itu semua adalah pemandangan yang memesona manusia. Tapi tak demikian dengan hatiku, karena ia tahu apa yang dirahasiakan siang dan malam.
Terimalah kecupan manis dariku dan segenap rasa rinduku.

syair dari seorang penyair timur tengah masa lalu..

heaven

Where you go, I will go there too
I smile for you every day,
I pray for you
With thoughts of you, I fall asleep
I open my eyes as I call for you
You protect me by my side
and you embrace me
You are my heaven
You’re my only one way
Only for you
I am thankful that I am next to you
You’re the only one babe
You taught me love in this harsh world
I am happy with you alone
Heaven…
If we’re together
We will never cry never never cry
Heaven…
Forever, together… Never gonna be alone
When I hear your voice, it feels like I’m dreaming
I can tell from your eyes, I can tell about your love
You are my heaven
Heaven
my only person…
Any sadness, any pain
if only I’m with you
I’m not jealous of anyone else
hold my two trembling hands
Because the reason I live is you
You’re my only one way
Only for you
I am thankful that I am next to you
You’re the only one babe
You taught me love in this harsh world
I am happy with you alone

Ailee - Heaven

sacrifice..

I don’t want to preach today.
Instead, i just want to talk to you.
About a word we don’t hear much anymore-
Sacrifice.
It’s not what i’d call a modern word.
People hear the word “sacrifice”, and they become afraid,
that something will be taken away from them,
or they’ll have to give up something,
they can’t live without.
"Sacrifice," to them, means "loss,"
In a world telling us we can have it all.
But i believe true sacrifice… is a victory.
Because it requires our free will,
to give up something or someone you love,
for something or someone you love more than yourself.
I won’t lie to you- It’s a gamble.
Sacrifice won’t take away the pain of loss.
But it wins the battle against bitterness.
The bitterness that dims the light
on all that is of true value in our lives.

do you hate rain?

hujan.
sesuatu yang kusuka.

menurut sebagian orang,
hujan itu adalah hambatan.
hujan itu mengganggu aktivitas.
hujan itu hanyalah perusak.

menurut sebagian orang, yang berfikir lebih panjang,
hujan memanglah hambatan, tapi hambatan dimana kita harus bersabar menanti hujan pergi, untuk menyempurnakan sesuatu yang 'dihambat' oleh hujan itu.
hujan memang mengganggu aktivitas, tapi cobalah pikir, Tuhan mengirimkan hujan, untuk memberi istirahat sejenak bagi para pengejar dunia, supaya mereka semua bersantai sejenak, bukan untuk menghambat kinerja atau yang lainnya.
hujan memang merusak, terutama hujan kencang nan berangin, tapi, kerusakan yang dibuat hujan tidaklah seberapa dibandingkan kerusakan yang dibuat oleh manusia,
dampak sistematis yang ada? itu karena ulah manusia sendiri.
mereka serakah mengambil sumber daya tanpa bisa memperkecil kerusakan.

jadi, siapa yang bisa disalahkan?

tidak ada.
tidak ada yang perlu disalahkan.

beberapa orang merasakan kehadiran hujan,
merasakan butir-butir air menetes lembut di kening,
merasakan udara sejuk yang ditunggangi  oleh hujan,
namun, beberapa orang hanyalah merasakan basah,
hanya merasakan betapa mengganggunya hujan tersebut.
padahal, pelangi sekalipun akan muncul setelah hujan,
memberikan warna indah sebagai perpisahan dari hujan.

kalian membenci hujan?
berarti kalian membenci Tuhan.

masihkah kalian membencinya? 


18414
a silent rainy noon of Jakarta

Thursday, April 17, 2014

dear you..

dear you, someone who always stuck in my mind this far...

lately, i've been losing sleep,
i'm too anxious to sleep. even for seconds.
so, i walked out my room, go through the attic to get on the roof.
i'm sitting down on the roof,
i'm talking to the moon, 
i'm counting stars,
just trying to kill my anxiousness on you..
yeah, you..

siapakah yang patut disalahkan?

Mendung menggantung, langit pun menangis.
mengendapkan nuansa kelabu di negeri ini,
sebuah batu zamrud berdebu yang tergiring hingga khatulistiwa.

"Dimana Tuhan?" tanya mereka.
"Apakah Tuhan tidak melihat kita? Kita sedang menderita!" tanya mereka yang lain.
"Air ini terlalu banyak! Lihatlah, barang barang kita jadi terendam!" sahut mereka yang lain.
"Tuhan! Dengarlah! Hentikan hujan ini!" mereka berteriak memohon.
"Tuhan! Tidakkah kau mendengar do'a kami?" mereka memohon dengan lebih keras.

Malaikat penjaga pintu langit pun tertawa mengejek melihat mereka demikian.
"Bodoh sekali mereka!" kata salah satu malaikat.
"Benar! Mereka selalu saja merusak alam dengan segala perbuatan mereka, tapi lihatlah, baru sedemikian saja, mereka sudah menyerah dan minta dihentikan, padahal ini adalah hujan biasa yang diturunkan Tuhan melalui Mikail, bukan? Sungguh manusia yang tak tahu diri!" timpal malaikat yang lain, kesal.
"Itulah manusia, selalu tak mau disalahkan bila berbuat, selalu mencari kambing hitam untuk disalahkan." dengus malaikat lainnya.

Langit pun masih saja menumpahkan tangisannya,
mengubah daratan menjadi lautan,
membuat atap-atap rumah bagaikan perahu-perahu kecil yang terombang-ambing.
meninggalkan manusia dalam keputus-asaannya.

matahari dan sebuah negeri

Matahari baru saja tumbang dari kaki langit,
Menyisakan semburat jingga yang mewarna senja,
Menghitam, menjemput malam.. 
Menyelimuti dunia dalam bayang dan senyap..

Aku sadar,
tak selamanya kaca akan selalu jernih,
tak selamanya pisau akan selalu tajam,
tak selamanya jam akan berdetak.
Semuanya, bagaimanapun juga,
pasti akan menemui akhir, mati, lalu ber-reinkarnasi.

awan menghitam, berarak mengiringi
hujan turun, kilat bersahut
apakah langit menangis karena sedih?
kurasa tidak.
tangis langit, adalah tangis prihatin,
atas segala yang terjadi pada negeri ini,
atas rusaknya moral di negeri ini,
betapa ternyata negeri ini berada di ujung tanduk,
ya, inilah negeri pada bedebah.

inspired by Tere Liye,
your book is extremely awesome..

matahari dan duniawi..

Matahari beranjak berdiri kali ini..
Dengan jumawa bersinar menerangi..
Menguapkan semangat para manusia yang mulai kelelahan mengejar kesenangan duniawi..

Terutama disini,
Sebuah ibukota negara dengan segala intriknya..
Dimana ambisi berbanding lurus dengan ego..

Tempatnya yang panas,
tak lantas menghangatkan hati para individualis..
yang selalu ingin menang sendiri,
yang hanya berpikir untuk dirinya sendiri,
yang beranggapan, bagaimana mereka bisa memperoleh yang diinginkan dengan gratis..

Panas di langit, dingin di hati..
Adil kah?
Sesuai kah?
Pantas kah?
Entahlah, aku tak tahu..

 17414

Tuesday, April 8, 2014

untitled..



Everything has gotten back to life as usual, but i still feel pain in my heart.
I’ve talked a lot since i met you.
You reminded me that the world still hopeful.
Because you’ve shown me the light when i got lost.
And because you’re the warm of the winter to me.

I always wish the best for you when i’m praying.
I always wonder, will it reach you?
Everything’s clear in my vision, but blurred in my mind.
Being transient, then disappear.

I wanna be a better person for you.
Even if you just smile for once at me, it’s enough.
Enough for making me happy.
Girl, you know? When you lose your smile, i’ll put the blame on myself.
Those words, or even the light, will fade and gone...
I’ll lose sights of everything.
If i could love you for the rest of my life,
The other things, like my dreams and my hopes,
I’ll throw them away, just to be loved by you.

It’s all about you.
That makes me happy, make me strong too.
I won’t wish any selfish things anymore.
It’ll okay even if it hurts me

Monday, April 7, 2014

menggapai bayangan rembulan..

Kau tercekik.
Bukan oleh tangan,
tetapi oleh nyawamu sendiri yang beranjak menguap.

Kau kuat,
tapi tak berdaya...
Bahkan ketika saat terakhirmu memegang kuasa.

Banyak orang mengenangmu dengan ucapanmu.
Banyak yang menyukai,
                                       banyak pula yang tidak.
Anggaplah saja jumlahnya seimbang.

Kau dipuja karena ucapanmu,
tapi ucapanmu pun yang membunuhmu..
Semuanya menganggapmu bulan,
karena memang itulah arti namamu..
Dirimu menerangi malam,
namun mencipta bayang atas orang yang berjuang dalam gelap..
Bak pisau bermata dua,
kau menusuk, dan di saat bersamaan kau tertusuk oleh dirimu sendiri.

kau bodoh..
itu anggapanku..
aku tak peduli lagi..

Ayah..

 _3414_

rindukah aku?

Kutitipkan rindu dan harapanku kepada angin..
berharap ia akan menyampaikannya padamu,
                wahai bintang yang menggantung jauh..

serupa langit yang meneteskan air dalam tangis,
                mengirim pesan kepada bumi tentang suasana hati.

dimana dirimu?
ingatkah dirimu akan 'kita'?
yang menguntai mimpi diselingi tawa dan derita,
              memainkan balada menyelami elegi... 

Mungkin, faktanya adalah,
kamu merindukanku.
kamu tak pernah bisa melupakanku.
kamu selalu tersiksa ketika melihatku,
bahkan ketika hanya melihatku dari kejauhan..

Sebentar, mungkin kata 'aku' seharusnya diganti dengan 'kamu'
begitu juga 'kamu' diganti dengan 'aku'

hmm, mungkin hanya diriku yang terlalu merindukanmu..

Sunday, April 6, 2014

jatuh?

Merasa jatuh cinta itu hampir sama seperti diperkosa.. Bila kau tak bisa melawan, nikmatilah!

admiring secretly



Seseorang yang memendam perasaan sebenarnya bukan penakut, apalagi pengecut. Memang, keberanian memegang peranan besar dalam mengungkapkan perasaan, namun ada juga alasan lainnya... Alasan yang dipaksakan untuk ada, atau yang muncul begitu saja...

Keberanian memang berharga, tapi setiap detik bersamanya terasa lebih berharga. Rasa takut kehilangan pun muncul. Kehilangan senyumnya, momen bersamanya. Karena jika momen bersamanya terasa begitu indah, kemudian perasaan diungkapkan, dan ternyata ia tak memiliki perasaan yang sesuai dengan harapan, semuanya hilang tertelan. Tak terbantahkan.

Apabila senyummu pergi, kepada siapa senyummu itu kau bagi?

kau dimataku..



Kau adalah hangat. Padamu kutemukan dunia yang ramai dan selalu bahagia. Kau adalah rumah. Tempat aku menitipkan tawa dan candaku, juga menyimpan mimpi tentang masa depan.
Suatu hari, mungkin rumahku tak lagi kau. Tak bisa dan tak mungkin. Kau hanyalah rumah tempat aku menyimpan berpuluh puluh, bahkanberatus ratus frame yang tak akan lapuk karena waktu. Tempat aku selalu kembali, meskipun kau tak lagi berada disana.

Keigo Kawamura-Hanami, Fenny Wong

bagaimana kita memulai hidup ini..



Kita terlahir sebagai bayi. Itulah pertama kalinya kita bersentuhan dengan dunia. Lalu, mulai mengenal orang tua. Awalnya, kita hanya mengetahui hal-hal yang berada di ruang lingkup yang bisa dipegang dan dilihat.  Setelah itu, kita mulai mempelajari kata-kata, memahami berbagai macam proses. Mendapatkan teman. Mengetahui bahwa kita hidup di dalam ruang dengan sistem, peralatan, bahasa, dan segala penunjang yang ada. Memahami dunia secara samar-samar, dan memikirkan hubungan dengan diri sendiri. Membayangkan dunia dari berbagai tulisan, dan mengetahui hal-hal yang tidak terlihat. Mengetahui orang lain yang tidak dikenal.

Crying 100 times, Nakamura Kou

sebuah fakta tentang roti bakar..



Roti bakar ternyata adalah makanan yang bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Tidak ada perbedaan mencolok antara roti bakar yang enak dengan yang tidak terlalu enak. Tergantung suhu dan keadaan saat itu, waktu, tempat, musik pengiring, orang yang menemani, suasana hati saat itu. Tergantung pekat dan samarnya semua itu, roti bakar bisa terasa enak atau tidak terlalu enak.

Crying 100 times, Nakamura Kou