Matahari baru saja tumbang dari kaki langit,
Menyisakan semburat jingga yang mewarna senja,
Menghitam, menjemput malam..
Menyelimuti dunia dalam bayang dan senyap..
Aku sadar,
tak selamanya kaca akan selalu jernih,
tak selamanya pisau akan selalu tajam,
tak selamanya jam akan berdetak.
Semuanya, bagaimanapun juga,
pasti akan menemui akhir, mati, lalu ber-reinkarnasi.
awan menghitam, berarak mengiringi
hujan turun, kilat bersahut
apakah langit menangis karena sedih?
kurasa tidak.
tangis langit, adalah tangis prihatin,
atas segala yang terjadi pada negeri ini,
atas rusaknya moral di negeri ini,
betapa ternyata negeri ini berada di ujung tanduk,
ya, inilah negeri pada bedebah.
inspired by Tere Liye,
your book is extremely awesome..
Thursday, April 17, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Comments:
Post a Comment