Friday, May 30, 2014

would you like try to challenge the man above?

i tired for getting all of these pains..
i don't even slightly know what's the matter of my life..
but frankly, i don't like all of this..

sometimes i hope,
that someday, someone would save me from this nightmare..
someone would help me to stop a river that flows heavily from my crystalline lens..
then one day,
i thought that i've found my savior already..
but as usual,
i was wrong..

sometimes i hope,
that someday, god would sent his sun to warm my heart,
and dries the scars on its surface..
god would give me one of his angel of heaven to accompany me facing the bullshit..
but then, dollars still being dollars..
nobody cares anyway..
even the man above..

if i disappeared tonight, 
the earth would still normal..
the stars would still sparkling..
yeah, nobody cares anyway..

but i feel, it's enough for me to wait..
everythings will never be the same..

and i just realized,
something that i've been waited for this far will never come to me..
so what's the reason for waiting if the reason itself is gone away? 


you may say that i'm regretting,
living for nothing,
leaving for challenging,
and block-moaning..

well, i don't care either..
this is me..
and i'm tottally screwed up..
so, don't talk on me like you know me..

"When you go, would you even turn to say?"
My Chemical Romance

Sunday, May 25, 2014

tentang aku, kau dan segenggam berlian..

kau yang kukenal,
bukanlah seorang anak kecil cengeng yang mudah menyerah.

kau yang selama ini bersamaku,
adalah seseorang yang selalu mampu mengembangkan senyumku.

kau ingin menerangi semuanya seperti matahari yang tak mengenal padam.
tapi satu hal yang kau lupakan,
kau bukanlah matahari.

kau menyebarkan aura semangat yang membara,
menciptakan keceriaan dengan senyummu yang menawan,
tapi satu hal yang tak kau sadari,
sekuat apapun kau menyembunyikan lukamu,
aku akan melihatnya.

aku tahu, belakangan ini kau menderita karena sesuatu.

maafkan aku,
mungkin akulah penyebab penderitaanmu.

kita satu dan utuh bagai berlian.
namun,
kita meremehkan satu hal.

kita merasa berlian adalah yang terkuat.
memang benar.

namun,
sedikit keretakan diantara berlian takkan sanggup untuk disatukan.
bagaimanapun jua,
sekeras apapun mencoba menyatukan pecahan berlian,
tak akan mungkin.

mungkin yang dapat kita lakukan saat ini,
hanyalah menjaga berlian itu,
supaya tidak bertambah retak dan akhirnya terpisah satu sama lain.

meskipun saaat ini mungkin kau menderita,
kumohon,
jangan biarkan penderitaanmu merenggut cahaya di matamu.
jangan sampai kepiluan yang kau alami menghapus senyum simpul dari wajahmu.
jangan ijinkan matamu untuk mengukir sungai diatas bukit indah wajahmu.

bila senyummu itu hilang, bagaimana aku akan bertahan?

Thursday, May 15, 2014

dark night. lights off.

bila sebuah senyum simpul adalah pusat kendali hidup seseorang,
bayangkanlah itu adalah senyumanmu yang mengendalikan duniaku.

ketika jatuhnya air mata sanggup meremukkan hati dan perasaan seseorang,
bayangkanlah itu adalah linangan air mata kecewamu padaku.

ambil contoh,
semua ini hanyalah ilusi semu seorang pesulap.
dan pada akhirnya, kita tak pernah ada.
kita tak pernah bertemu.
kita tak pernah mencinta,
lantas kita tak pernah terluka.
maukah kau mengenal diriku?
sebagai diriku yang berbeda dari saat ini?
maukah kau melihat ku?
melihat kedalam pekatnya awan keputus-asaan dan kesedihan yang tergantung dalam cahaya mataku, lalu berusaha untuk menguraikannya demi diriku?

jika satu senyuman sangat berharga bagiku,
maukah kau berbaik hati untuk menyimpannya dan tidak memberikannya untukku?
ya, aku memintamu menjauhkannya dariku.
karena, bagaimapun juga senyuman itu bukan dari hasil usahaku membahagiakanmu.
kupertaruhkan nafas dan hidupku untuk mengembangkan senyum diwajahmu.
ya, hanya untuk dirimu.

dan bila air mata kecewamu sanggup menghancurkan hati dan usahaku,
menangislah.
kecewalah padaku.
supaya hati dan usahaku untuk memilikimu hancur,
dan lantas ku ganti tujuanku,
menjadi membahagiakanmu.

♫ ♪ dan kau hadir, merubah segalanya, menjadi lebih indah.. ♫ - Adera - Lebih Indah

#alexianism 

bilah bambu

kutulis namamu di hangatnya pasir pantai,
namun debur ombak menghapusnya.

kulukis wajahmu di antara awan di langit biru,
namun semilir angin mencerai-beraikannya.

ku gubah kerinduanku padamu dalam simfoni,
namun hening menelannya.

bahkan,
hingga saat inipun desir kecil didasar hatiku masih bertanya kepadaku,
sampai kapan kau mau menyimpan perasaanmu?

entahlah.
aku hanyalah kecebong kecil yang sedang larut dalam rindu,
karenanya, kusulam kerinduanku dalam sendu.
itulah aku.

negeri di penghujung sutra..

disini,
semua orang dipaksa menelan angan-angan mentah oleh lalat-lalat pemerintah.

disini,
matahari berjuang menembus pekatnya bualan dan omong kosong  untuk menyinari tanah tandus tak bernama.

disini,
sebilah pedang lebih disanjung daripada seonggok janin tak berayah.

disini,
harga diri tak ada yang menemui.
tak masalah apa status istrimu ketika kau menikahinya. apakah ia perawan, atau pelacur. yang penting, apakah istrimu sanggup memenuhi hasrat binatang atasanmu atau tidak.

disini,
ikut campur berarti cari mati.

di negeri angan-angan ini,
kata-kata bisa memicu peperangan.
sembarang tegur bisa menutup kemungkinanmu untuk melihat matahari esok.
satu jentikan jari sanggup menggetarkan dasar samudra.
tak berharta, sama dengan tak bersaudara.

tapi, meskipun demikian
di negeri angan-angan ini,
seorang penjahat teri sekalipun akan mengenal etika seorang penjahat.

dan juga,
seorang pahlawan takkan pernah menamai diri pahlawan,
mereka menamai diri, 'penjahat putih'.

jadi,
maukah kau menemaniku disini?

#alexianism

Thursday, May 1, 2014

seorang gadis berponi pagar..

Sebuah pagi di bawah naungan cakrawala..
Di dalam hangatnya pelukan semesta,
Aku melihatmu.
Seorang gadis berponi pagar,
Sedang duduk disana dengan dahi terlipat..
Kau sedang berpikir keras, aku tahu itu.
Tapi, aku tak tahu,
Apakah kau menyadari diriku yang selalu memperhatikanmu,
Atau tidak.
Entahlah...

Semakin lama aku memperhatikanmu,
kurasa, wajahmu semakin menarik.
Sesekali, kau merapikan ponimu yang menjadi ciri khasmu itu.
Wajahmu yang bersinar,
Yahh, setidaknya bagiku..
Apakah wajahmu pernah tergores derita?
Entahlah...

Ketika kau tersenyum,
Senyummu mengembang dengan sempurna.
Seolah-olah pipi mu tak pernah terinjak oleh air mata.
Entahlah kau memperhatikanku atau tidak..
Tapi aku akan selalu mengingatmu..
Ya, aku tak akan lupa.