kutulis namamu di hangatnya pasir pantai,
namun debur ombak menghapusnya.
kulukis wajahmu di antara awan di langit biru,
namun semilir angin mencerai-beraikannya.
ku gubah kerinduanku padamu dalam simfoni,
namun hening menelannya.
bahkan,
hingga saat inipun desir kecil didasar hatiku masih bertanya kepadaku,
sampai kapan kau mau menyimpan perasaanmu?
entahlah.
aku hanyalah kecebong kecil yang sedang larut dalam rindu,
karenanya, kusulam kerinduanku dalam sendu.
itulah aku.
Thursday, May 15, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Comments:
Post a Comment