kau yang kukenal,
bukanlah seorang anak kecil cengeng yang mudah menyerah.
kau yang selama ini bersamaku,
adalah seseorang yang selalu mampu mengembangkan senyumku.
kau ingin menerangi semuanya seperti matahari yang tak mengenal padam.
tapi satu hal yang kau lupakan,
kau bukanlah matahari.
kau menyebarkan aura semangat yang membara,
menciptakan keceriaan dengan senyummu yang menawan,
tapi satu hal yang tak kau sadari,
sekuat apapun kau menyembunyikan lukamu,
aku akan melihatnya.
aku tahu, belakangan ini kau menderita karena sesuatu.
maafkan aku,
mungkin akulah penyebab penderitaanmu.
kita satu dan utuh bagai berlian.
namun,
kita meremehkan satu hal.
kita merasa berlian adalah yang terkuat.
memang benar.
namun,
sedikit keretakan diantara berlian takkan sanggup untuk disatukan.
bagaimanapun jua,
sekeras apapun mencoba menyatukan pecahan berlian,
tak akan mungkin.
mungkin yang dapat kita lakukan saat ini,
hanyalah menjaga berlian itu,
supaya tidak bertambah retak dan akhirnya terpisah satu sama lain.
meskipun saaat ini mungkin kau menderita,
kumohon,
jangan biarkan penderitaanmu merenggut cahaya di matamu.
jangan sampai kepiluan yang kau alami menghapus senyum simpul dari wajahmu.
jangan ijinkan matamu untuk mengukir sungai diatas bukit indah wajahmu.
bila senyummu itu hilang, bagaimana aku akan bertahan?
Sunday, May 25, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Comments:
Post a Comment