Hidup cuma dikejar cita-cita dan harapan orang lain.
Mau berlari, ditahan.
Mau teriak, diberangus.
Bukannya mau membangkang dan melawan.
Tapi hati ini terasa dikurung.
Mau menangis,
tapi cuma aksara yang peduli perasaanku.
Semuanya selalu dianggap sama dan sederajat.
Aduh.
Bagaimanapun juga, namanya debat bersama yang lebih tua,
pasti gak akan menang.
Bagaimanapun caranya.
Kesal.
Sedih.
Lelah.
Bercampur jadi satu.
Kalau semuanya selalu dianggap sama kuat dan sama pintar,
Kapan raga dan jiwa ini beristirahat?
Monday, April 20, 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Comments:
Post a Comment