Showing posts with label ayah. Show all posts
Showing posts with label ayah. Show all posts

Thursday, January 15, 2015

Sebuah sajak untuk Pak Tua.

Di balik senyummu,kau pikul beban berat, yang makin mengikat.Wajar berada,santai bersiul, tanpa pernah senyum terlipat.Tak berhenti, melangkah maju,meniti jalan berbatu.Menggali demi segenggam emas,Memetik demi sepikul kapas.Semuanya,demi senyum bahagia, anak istri tercinta.Seringkali terlupa oleh kami,perjuanganmu yang tak terhina.Yang umpama laksamana mendaki ombak,takkan tergoyahkan dan menjumpa...

Monday, December 15, 2014

Hari ini Lima Puluh Tahun Lalu.

15 Desember 2014 Pada hari ini Lima Puluh Tahun Lalu, seseorang lahir. Dunia tak tahu, memang. Iya, ku akui itu. Dunia tak tahu. Dan tak akan pernah tahu, atau lebih tepatnya, dunia tidak perlu tahu. Dunia takkan kekurangan apapun, bila tak ada dia. Memang. Tapi duniaku, takkan pernah ada tanpa hadirnya. Malam mengakrabi dirinya. Seumpama Jarum Menit dengan Jarum Jam. Bekerja, dari dhuha hingga...

Sunday, June 15, 2014

aku benci ayahku.

aku dilupakan. seringkali dengan alasan pekerjaan. itu sudah biasa. ayahku pergi ketika aku masih kecil. berpisah dengan ibuku tanpa alasan yang jelas. dan akhirnya, aku tahu alasannya. ayahku bukan orang yang baik. bukan salah satu orang yang pantas disebut 'ayah'. hanya seorang pria yang menanam benih dalam rahim ibuku, dan meninggalkanku begitu saja. demi politik, ia rela mati menanggungnya. lisan...