Tuesday, April 8, 2014

untitled..



Everything has gotten back to life as usual, but i still feel pain in my heart.
I’ve talked a lot since i met you.
You reminded me that the world still hopeful.
Because you’ve shown me the light when i got lost.
And because you’re the warm of the winter to me.

I always wish the best for you when i’m praying.
I always wonder, will it reach you?
Everything’s clear in my vision, but blurred in my mind.
Being transient, then disappear.

I wanna be a better person for you.
Even if you just smile for once at me, it’s enough.
Enough for making me happy.
Girl, you know? When you lose your smile, i’ll put the blame on myself.
Those words, or even the light, will fade and gone...
I’ll lose sights of everything.
If i could love you for the rest of my life,
The other things, like my dreams and my hopes,
I’ll throw them away, just to be loved by you.

It’s all about you.
That makes me happy, make me strong too.
I won’t wish any selfish things anymore.
It’ll okay even if it hurts me

Monday, April 7, 2014

menggapai bayangan rembulan..

Kau tercekik.
Bukan oleh tangan,
tetapi oleh nyawamu sendiri yang beranjak menguap.

Kau kuat,
tapi tak berdaya...
Bahkan ketika saat terakhirmu memegang kuasa.

Banyak orang mengenangmu dengan ucapanmu.
Banyak yang menyukai,
                                       banyak pula yang tidak.
Anggaplah saja jumlahnya seimbang.

Kau dipuja karena ucapanmu,
tapi ucapanmu pun yang membunuhmu..
Semuanya menganggapmu bulan,
karena memang itulah arti namamu..
Dirimu menerangi malam,
namun mencipta bayang atas orang yang berjuang dalam gelap..
Bak pisau bermata dua,
kau menusuk, dan di saat bersamaan kau tertusuk oleh dirimu sendiri.

kau bodoh..
itu anggapanku..
aku tak peduli lagi..

Ayah..

 _3414_

rindukah aku?

Kutitipkan rindu dan harapanku kepada angin..
berharap ia akan menyampaikannya padamu,
                wahai bintang yang menggantung jauh..

serupa langit yang meneteskan air dalam tangis,
                mengirim pesan kepada bumi tentang suasana hati.

dimana dirimu?
ingatkah dirimu akan 'kita'?
yang menguntai mimpi diselingi tawa dan derita,
              memainkan balada menyelami elegi... 

Mungkin, faktanya adalah,
kamu merindukanku.
kamu tak pernah bisa melupakanku.
kamu selalu tersiksa ketika melihatku,
bahkan ketika hanya melihatku dari kejauhan..

Sebentar, mungkin kata 'aku' seharusnya diganti dengan 'kamu'
begitu juga 'kamu' diganti dengan 'aku'

hmm, mungkin hanya diriku yang terlalu merindukanmu..

Sunday, April 6, 2014

jatuh?

Merasa jatuh cinta itu hampir sama seperti diperkosa.. Bila kau tak bisa melawan, nikmatilah!

admiring secretly



Seseorang yang memendam perasaan sebenarnya bukan penakut, apalagi pengecut. Memang, keberanian memegang peranan besar dalam mengungkapkan perasaan, namun ada juga alasan lainnya... Alasan yang dipaksakan untuk ada, atau yang muncul begitu saja...

Keberanian memang berharga, tapi setiap detik bersamanya terasa lebih berharga. Rasa takut kehilangan pun muncul. Kehilangan senyumnya, momen bersamanya. Karena jika momen bersamanya terasa begitu indah, kemudian perasaan diungkapkan, dan ternyata ia tak memiliki perasaan yang sesuai dengan harapan, semuanya hilang tertelan. Tak terbantahkan.

Apabila senyummu pergi, kepada siapa senyummu itu kau bagi?

kau dimataku..



Kau adalah hangat. Padamu kutemukan dunia yang ramai dan selalu bahagia. Kau adalah rumah. Tempat aku menitipkan tawa dan candaku, juga menyimpan mimpi tentang masa depan.
Suatu hari, mungkin rumahku tak lagi kau. Tak bisa dan tak mungkin. Kau hanyalah rumah tempat aku menyimpan berpuluh puluh, bahkanberatus ratus frame yang tak akan lapuk karena waktu. Tempat aku selalu kembali, meskipun kau tak lagi berada disana.

Keigo Kawamura-Hanami, Fenny Wong

bagaimana kita memulai hidup ini..



Kita terlahir sebagai bayi. Itulah pertama kalinya kita bersentuhan dengan dunia. Lalu, mulai mengenal orang tua. Awalnya, kita hanya mengetahui hal-hal yang berada di ruang lingkup yang bisa dipegang dan dilihat.  Setelah itu, kita mulai mempelajari kata-kata, memahami berbagai macam proses. Mendapatkan teman. Mengetahui bahwa kita hidup di dalam ruang dengan sistem, peralatan, bahasa, dan segala penunjang yang ada. Memahami dunia secara samar-samar, dan memikirkan hubungan dengan diri sendiri. Membayangkan dunia dari berbagai tulisan, dan mengetahui hal-hal yang tidak terlihat. Mengetahui orang lain yang tidak dikenal.

Crying 100 times, Nakamura Kou

sebuah fakta tentang roti bakar..



Roti bakar ternyata adalah makanan yang bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Tidak ada perbedaan mencolok antara roti bakar yang enak dengan yang tidak terlalu enak. Tergantung suhu dan keadaan saat itu, waktu, tempat, musik pengiring, orang yang menemani, suasana hati saat itu. Tergantung pekat dan samarnya semua itu, roti bakar bisa terasa enak atau tidak terlalu enak.

Crying 100 times, Nakamura Kou